Sunday, February 5, 2012

Menerjemahkan Bahasa yang Muluk

Bukan hanya dalam bahasa Indonesia, dalam bahasa Inggris juga banyak ditemukan gaya bahasa yang muluk atau berlebihan. Gaya-gaya bahasa ini tidak selalu diterjemahkan apa adanya, tetapi disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.


Berikut adalah contoh-contohnya :

A speech of controversial nature : Pidato kontroversial
Work on a voluntary basis : Kerja sukarela
In the majority of cases, breakages occured ... : Kebanyakan kerusakan terjadi
A certain amount of difficulty : Sejumlah kerusakan
Is not a practical proposition : Tidak bisa dikerjakan
The nature of the problem is such that : Masalahnya adalah
Should circumstances arise in which : Jika
The trend is towards earlier marriages : Orang-orang menikah lebih dini
A modern type of : Tentang atau mengenai
The extent of the damage : Seberapa kerusakan
Complete lack of : Tidak ada/kehabisan
A greater measure of : Lebih
Of a different sort/character : Berbeda
Police involved in patrolling : Polisi yang berpatroli
An inadequate level of : rendah
Families without an adequate level of income : Keluarga miskin
There is a good deak of uncertainty in connection with the overall position : Tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi...


etc

Apa yang terjadi jika kita menerjemahkan kata-kata yang muluk tersebut secara apa adanya? Yang terjadi adalah bahasa terjemahan (Indonesia) menjadi berlebihan, tampak sebagai terjemahan, dan tidak efektif.
Contohnya :
It may be true that .... diterjemahkan sebagai adalah mungkin benar bahwa.....
Terlalu panjang kan? Padahal cukup diterjemahkan dengan Mungkin .....

I should not like it to be thought .... diterjemahkan sebagai Saya seharusnya tidak suka dipikirkan ....
Sebenarnya cukup kan, jika diterjemahkan sebagai Tolong jangan berpikir ...
dan sebagainya..

Sumber : Choliludin. 2006. The Technique of Making Idiomatic Translation. Kesaint Blanch
Posted by Ais Production
Ais Production Updated at: 11:27 AM

No comments:

Post a Comment