Mengapa belajar TOEFL?
Nampaknya menjadi sebuah pertanyaan yang harus dijawab sebelum kita berjuang keras untuk mempelajarinya. Apalagi dengan kemampuan dasar yang memprihatinkan plus kudu menguasai TOEFL dengan baik.Apa sih TOEFL itu? Aku sendiri dari dulu gak begitu "ngeh" dengan istilah ini. Kalau ditanya kepanjangan dari TOEFL juga kudu mikir dulu. TOEFL adalah singkatan dari Test of English as a Foreign Language. Ya...TOEFL merupakan test yang ditujukan bagi non pengguna asli bahasa Inggris, seperti kita. Tapi bukan hanya bagi kita saja ya? Test itu ditujukan bagi siapapun atau warga negara manapun yang mengganggap bahasa Inggris sebagai bahasa asing.
Kemampuan apa saja yang diuji dalam TOEFL? Bahasa apapun, secara sederhana menitikberatkan pada kemampuan berbicara, menulis, mendengarkan dan memahami bacaan/teks. Demikian juga dengan TOEFL yang mencakup uji kemampuan pemahaman dalam mendengarkan (listening comprehension), struktur dan pemahaman secara tertulis yang terkait dengan tata bahasa inggris (structure and written expression), pemahaman bacaan (reading comprehension) serta kemampuan menulis (writing).
Mengapa Belajar TOEFL?
Jadi, mengapa kita belajar TOEFL? jawaban yang klise adalah ingin memahami bahasa Inggris dengan lebih baik. Atau ingin menambah pengalaman. Atau agar mudah memahami berbagai informasi yang kebanyakan menggunakan bahasa Inggris. Ingin lebih cas cis cus dalam berbahasa Inggris. Ya..ikut-ikutan teman saja. Tuntutan pekerjaan dan sederetan alasan lain.
Secara ringkasnya, seseorang belajar TOEFL dengan berbagai alasan, seperti :
1. Ingin melanjutkan studi/belajar ke luar negeri.
2. Ingin melanjutkan studi dari S1 ke S2 maupun dari S2 ke S3
3. Ingin mengikuti berbagai program kursus singkat (short course program) yang diselenggarakan di luar negeri
4. Ingin meningkatkan karier.
Alasan no. 1 dan 3 ya jelas bisa langsung diterima. Tetapi tentunya pada negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantarnya. Lucu kan, kalau kita mau belajar sesuatu tetapi bahasa yang digunakan saja gak dikuasai. Akan paham dari mana?
Alasan no.2 dipakai oleh program-program pasca sarjana di Indonesia yang memang mensyaratkan TOEFL menjadi salah satu syarat masuk ke sana. Selain TOEFL ada juga TPA (Test Potensi Akademik).
Alasan no. 4 ya wajar-wajar saja. Misalnya perusahaan yang ingin go internasional tentulah butuh karyawan yang melek bahasa Internasional. Ya bahasa Inggris itulah. Sehingga akhirnya mengeluarkan kebijakan agar karyawannya lulus TOEFL.
Demikian postingan ini, semoga berguna dan dapat memberi semangat pada kita semua.