Berlindung di Balik Komputer
Sumber : Berlindung di Balik Komputer |
Berlindung di balik komputer, merupakan satu dari 7 dosa besar bagi pengguna PowerPoint, seperti yang diuraikan oleh Isman H. Suryaman.
Dosa atau penyakit (kok jadi penyakit ya?) jenis ini bukan hal yang mengada-ada. Pernah kan kita melihat seseorang yang melakukan presentasi, tapi tidak mengindahkan audiens. Pokoknya terus saja menampilkan presentasinya, tepatnya menghabiskan jatah waktunya. Entah para peserta/pemirsa kelihatan bosan, mengobrol sendiri, atau bahkan keluar ruangan.
Pernah juga, saya menemukan seseorang yang mempresentasikan menggunakan komputer. Eh..ternyata laptop yang dipakai tidak nyambung dengan LCD-nya. Akibatnya malah bicara tanpa arah.
Hal-hal ini tentunya tidak akan terjadi, ketika kita menghindari dosa yang satu ini. "Berlindung di Balik Komputer".
Kontak mata adalah sesuatu yang alamiah harus terjadi pada setiap orang. Sesemangat apa pun presentasinya, jika melupakan kontak mata pastilah presentasinya hanya menarik bagi orang yang langsung berinteraksi dengannya. Atau bahkan hanya dirinya sendiri yang merasakan puas. (Wah..gubrak).
Sebanyak apapun hal yang akan disampaikan dan sebanyak apapun para peserta, kita harus tetap p mengatur kontak mata ini. Tidaklah perlu, menatap orang per orang, tapi cukuplah membuat zona-zona dalam ruangan yang ada. Misalnya dibikin 2 zona, 3 zona, dan maksimal 4 zona.
Dalam melakukan kontak mata, lakukan secara alamiah dimulai dari zona 1 - zona 2 - zona 3 dan seterusnya kembali. Tetapi tidaklah perlu berurutan. Malah kesannya menjadi kaku, seperti robot. Bisa-bisa peserta malah menunggu-nunggu urutan untuk ditatap zona-nya. He..he..he..he.
Coba perhatikan gaya Tukul Arwana di bukan 4 mata. Ya..hanya segitu..gitu..tapi kok selalu menarik. Atau juga presenter di ILK, banyak bergerak tapi tidak seperti turis yang lalu lalang. Atau si Mata Najwa, banyak duduk di tempat, tapi juga menarik.
Ada beberapa kiat agar kita bisa bergerak bebas tanpa kehilangan kendali dengan bahan presentasi kita :
1. Gunakan bantuan operator
Kelebihannya, kita bisa leluasa berinteraksi dengan para pemirsa. Kelemahannya, kita harus sinkron dengan operatornya. Cukup menganggu bukan, jika kita harus selalu memberikan kode kepada operator saat menampilkan slide kita. Bayangkan kalau slide-nya puluhan bahkan ratusan, bisa repot jadinya.
2. Gunakan remote pointer
Ini solusi yang ideal. Tetapi kita perlu menyiapkan sendiri remote pointer-nya. Karena pada banyak kasus, bisa tidak jalan ketika kita menggunakan remote pointer pinjaman.
3. Atur alur presentasi agar dinamis
Solusi ini digunakan agar kita tidak selalu meng-klik, misalnya untuk berpindah slide. Aturlah agar animasi berjalan secara otomatis dengan kecepatan lambat.
4. Tidak menggunakan komputer sama sekali
Solusi terakhir ini merupakan solusi yang sering dilupakan oleh kita. Ketimbang nanti "ngumpet" di balik komputer atau tiba-tiba listrik mati dan lain-lain. Lebih baik sediakan handout (tapi bukan slide versi cetak loh), poster dan alat peraga lain untuk melakukan presentasi dengan sempurna
Bacaan lebih lanjut : Suryaman, Isman H. 2007. 7 Dosa Besar (Penggunaan) PowerPoint : Kita Menyajikan Presentasi yang Menarik. Jakarta : Gramedia
No comments:
Post a Comment